Kata Ganti, Kata Sapaan dan Kata Acuan

Dalam setiap bahasa, ada kata-kata yang digunakan untuk menggantikan orang, menyapa orang, dan mengacu kepada orang lain. Kata-kata ini diperlukan dalam berkomunikasi. Demikian pula, bahasa Indonesia memiliki kata-kata tersebut.

Dalam kesempatan ini, akan dibahas fungsi kata, sebagai kata ganti, kata sapaan, kata acuan, serta cara menuliskannya.

Kata ganti orang/persona.

Merupakan nama sebuah kelas kata dalam tata bahasa bahasa Indonesia. Kata-kata yang menjadi anggota kelas kata ganti orang adalah kata yang berfungsi untuk menggantikan orang dalam sebuah teks atau wacana. Orang yang digantikan dapat berada di dalam teks (misalnya dalam cerita) atau di luar teks (misalnya saat bercakap dengan orang lain).

Untuk kata ganti orang, ada kata ganti tunggal dan kata ganti jamak. Dalam penggunaannya, kata ganti orang dapat digunakan untuk menyapa mitra tutur (kata sapaan) dan dapat digunakan untuk mengacu mitra tutur (kata acuan).

Kata ganti orang ditulis dengan huruf kecil kecuali jika diletakkan di awal kalimat. Hanya kata Anda diawali dengan huruf kapital/besar, meski tidak terletak di awal kalimat.

Kata sapaan.

Kata sapaan berbeda dari kata ganti orang atau pronomina. Menurut artikel dari laman Badan Bahasa berjudul “Kata Sapaan dalam Bahasa Indonesia”, kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menegur sapa atau memanggil mitra tutur kita ketika bercakap. Kata ganti orang yang sering digunakan untuk menyapa mitra tutur adalah kata ganti orang kedua tunggal, yaitu kamu.

Misalnya:

“Hei kamu… iya, kamu…”

Penggunaan kata sapaan sangat terikat pada adat istiadat setempat, adat kesantunan, serta situasi dan kondisi percakapan. Itu sebabnya, kaidah kebahasaan sering terkalahkan oleh adat kebiasaan yang berlaku di daerah tempat bahasa digunakan. Dalam menjaga kesantunan berbahasa, kita memang harus memperhatikan kepada siapa kita bertutur.

Kepada orang yang lebih tua atau lebih tinggi jabatannya, digunakan kata Bapak, Ibu. Kadang-kadang, diikuti dengan jabatan atau profesinya, Pak Lurah, Bu Guru, Pak Dokter, Bu Camat. Dalam cara penulisannya, kata yang digunakan sebagai kata sapaan ditulis dengan huruf awal huruf kapital.

Misalnya,

• “Aku minta maaf, ya, Ayah?”

• “Kak, Kakak bisa bantu aku?”

• “Selamat pagi, Dok.”

Kata acuan.

Kata acuan adalah kata yang digunakan untuk menyebut orang yang dirujuk dalam suatu tuturan, baik lisan maupun tulis. Kata acuan yang digunakan dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

• Kata ganti orang misalnya.

Kemarin, Ayah menemani saya ke dokter

• Nama diri, seperti Toto, Sharin, misalnya.

Saya meminta Toto untuk menemani saya

• Kata kekerabatan, seperti Bapak, Ibu, Ayah, Paman, Eyang, Mbak, Kakak, Saudara, misalnya.

Ayah mengajak kami sekeluarga untuk mengunjungi Eyang.

• Gelar kepangkatan atau profesi yang diawali dengan kata Bapak atau Ibu atau yang diikuti oleh nama diri, seperti Bu, Ibu, Pak, Bapak misalnya.

Mereka mengikuti Pak Dokter mengunjungi korban.

Penulisan kata acuan yang menggunakan kata ganti orang diawali dengan huruf kecil kecuali kata Anda. Sementara, penggunaan kata kekerabatan dan gelar kepangkatan atau profesi ditulis dengan huruf besar.

Sumber: EYD, blogs mentarigroups.com dan beberapa sumber lainnya