Bikin Tokoh Novel Yang Sempurna, Bolehkah?
Apa sih, karakter tokoh?
Menurut Wikipedia, karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya. Sementara tokoh adalah manusia atau orang dengan sebaran populasi paling besar atau paling luas.
Di dalam sebuah karya sastra, karakter tokoh ini merupakan seorang yang mengambil peran atau terlibat di dalam kejadian yang ada di dalam jalannya cerita. Karakter tokoh sering dipergunakan pada istilah untuk menyebut perwatakan atau watak, karakter atau karakteristik yang menunjukkan bagaimana dimiliki oleh tokoh di dalam cerita tersebut.
Istilah tokoh dalam cerita merujuk pada orangnya atau pelaku di dalam cerita tersebut. Sehingga karakter tokoh adalah watak, karakter, atau sifat yang dimiliki oleh tokoh yang memerankan atau terlibat di dalam jalannya cerita. Dengan adanya karakter tokoh, maka jalan cerita bisa dibangun berdasarkan bagaimana watak dan sifat yang ditunjukkan oleh tokoh di dalamnya.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014:1476) memaparkan pengertian karakter atau tokoh atau penokohan sebagai penciptaan citra tokoh dalam karya sastra. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakter tokoh adalah pelukisan karakter diri seorang tokoh atau pelaku di dalam jalannya cerita yang digambarkan oleh pengarang dalam sebuah karya sastra.
Lalu, apakah boleh membuat karakter tokoh yang sempurna?
Tak ada yang sempurna.
Sesempurna apa pun kelihatannya, pasti ada celah. Menurut Minwa , kamu bisa kok bikin tokoh yang sangat sempurna dan tidak ada celah, tapi jatuhnya malah mengada-ada. Bukankah manusia selalu ada kekurangan dan kelebihan? Seseorang bisa saja fisiknya sempurna, tapi mungkin dia tidak percaya dengan kecerdasan ataupun attitudenya. Seseorang bisa saja kaya raya, tapi mungkin dia punya mental issue atau penyakit tertentu.
Bikin Tokoh Semanusiawi mungkin.
Masukkan berbagai hal di diri si tokoh. Kelebihan, kekurangan, hal yang dia suka, keresahan, atau apa pun yang menggambarkan dia manusia. Bahkan tokoh di dunia fantasi biasanya punya kekurangan tersendiri. Bukankah manusia selalu ada kekurangan dan kelebihan? Seseorang bisa saja fisiknya sempurna, tapi mungkin dia minus attitudenya. Seseorang bisa saja kaya raya, tapi mungkin dia punya mental issue atau penyakit tertentu.
Nah, itu dia penjelasannya. Boleh atau tidaknya tergantung kamu sebagai seorang penulis. Namun, alangkah baiknya untuk membuat tokoh semanusiawi mungkin, hal itu akan menambah nilai plus dalam cerita yang kamu buat.
Sumber: KBBI dan Wikipedia