Anda ingin jadi penulis? Punya hobinya menulis? Ingin banget menjadi penulis namun tidak tahu bagaimana cara yang harus dilakukan?
Tentunya akan banyak cara yang bisa kita tempuh untuk menjadi seorang penulis hebat. Menulis itu sesuatu yang mudah dilakukan, sebab kita cukup merangkai kata per kata agar dapat memberikan pesan bagi yang akan membaca tulisan kita. Tidak menjadi beban bagi yang terbiasa menulis. Namun bagi seorang penulis pemula, dia akan usaha keras tulisannya dapat berarti bagi pembacanya.
Tidak perlu risau, bayangkan bahwa tulisan kita buat kelak menghantar seseorang menjadi sukses contohnya Mark Cuban penulis buku berjudul How to Win at the Sport of Business merupakan seorang businessman dan investor terkenal dari Amerika Serikat. Dia juga merupakan pemilik dari NBA’s Dallas Maverick. Cuban sukses sebagai pebisnis dan investor ternama, hal tersebut rupanya membiasakan diri untuk membaca setiap harinya. Minimal dalam satu hari membiasakan diri membaca selama tiga jam.
Menulis adalah menuangkan ide yang kita pikirkan dan untuk sukses tulisan tersebut dapat dibaca serta dipahami isi tulisan, dibutuhkan kerja keras juga dedikasi yang tinggi. Berikut contoh tulisan fenomenal sehingga bisa menghasilkan materi yang fantastik adalah kisah Harry Potter, dimana dibalik kesuksesan filmnya adalah ternyata sang penulisnya yakni JK Rowling pernah ditolak 12 penerbit besar. Meskipun begitu dia tidak berputus asa hingga bisa meraup kekayaan 14,1 triliun.
Sehingga untuk menjadi penulis tidak hanya harus dibekali dengan pengetahuan yang luas yang diperoleh dari kejadian dan informasi yang berkembang setiap harinya, namun ada beberapa langkah yang harus dilakukan:
Berikut langkah – langkah untuk menjadi penulis:
- Gemar Membaca
Hal utama adalah bagi seorang penulis wajib gemar membaca. Hal itu membuat kita akan mendapatkan banyak informasi pengetahuan yang mendukung tulisan. Berasal dari buku bacaan hasil karya penulis lain kadang dapat memiliki kosa kata baru, dapat lebih peka terhadap tulisan dan memunculkan ide kreatif sehingga tulisan yang kita buat akan lebih baik dari sebelumnya.
Patut bersama kita contoh salah satunya adalah B.J Habibie. Siapa yang tidak kenal dengan bapak sangat cerdas dan gemar membaca buku ini. Sejak kecil, Habibie gemar mencari tahu banyak hal dan bertanya kepada ayahnya. Akibatnya kesibukan sang ayah, Habibie kecil mencoba mencari jawaban atas keingintahuannya dengan membaca buku. Bahkan, dia sudah fasih membaca buku berbahasa Belanda sejak umur 4 tahun.
Tokoh kesayangan kita ini gemar membaca segala genre buku, mulai dari ensiklopedia sampai buku cerita. Buku kumpulan karya Leonardo Da Vinci dan cerita fiksi ilmiah karya Jules Verne merupakan buku favoritnya.
Bila Habibie dengan gemar membaca dapat membuat pesawat, tentunya kita sebagai penulis dengan banyak membaca akan tahu tulisan seperti apa yang sedang trending dan bagaimana cara penulisannya, mengetahui mekanisame penulisan yang baik dan benar serta dapat menghasilkan sebuah inspirasi yang baru buat tulisan kita kelak menjadi lebih baik.
- Berlatih Menulis
Penulis tentunya mengasah keterampilannya adalah dengan berlatih menulis. Ibarat sebuah pisau jika tidak diasah maka tidak akan menjadi tajam. Sama halnya bila menulis dengan sering, maka gaya kepenulisan kita akan makin tajam dan baik.
Berlatih adalah saat seseorang terlibat dalam proses pengulangan yang disengaja dengan tujuan mencapai tujuan tertentu. Berlatih menulis yang merupakan kegiatan pengulangan tentunya akan menjadi kebiasaan atau rutinitas baik sehingga hasil tulisan kita akan baik.
- Perkaya Ilmu Kepenulisan
Ilmu kepenulisan di jaman digital sekarang ini banyak bertebaran dimana-mana. Ada yang gratis hingga berbayar. Penelitian yang dilakukan Steve Siebold memaparkan bahwa para miliuner mendidik diri mereka sendiri dengan membaca yang akan memperkaya ikeilmuan diri mereka.
Saat ini pendidikan di era masyarakat 5.0 menuntut setiap orang untuk lebih kreatif, inovatif, produktif, adaptif dan kompetitif. Sehingga butuh banyak hal yang harus dipelajari untuk menjadi seorang penulis. Kita tidak boleh mengganggap sepele apapun itu, sebab ternyata penting untuk dipelajari jika ingin menjadi seorang penulis.
Contohnya seperti penggunaan tata bahasa, tanda baca kapan harus menggunakan tanda seru, titik, koma, huruf besar dan huruf kecil.
Kemudian belajarlah untuk merangkai sebuah kalimat, jika menulis kita harus dapat merangkai sebuah kalimat yang dapat membuat pembaca berimajinasi dan memiliki persepsi bahwa tulisan kita adalah kenyataan atau ilmiah
- Catat Ide, Tuliskan Segera
Bila diri kita sudah menyatakan ingin jadi penulis, bawalah alat tulis bentuk buku catatan kecil atau gadget yang memiliki aplikasi yang bisa mendukung menulis. Ide cerita yang terlintas tiba-tiba, catatlah terlebih dahulu agar tidak mudah lupa.
Usahakan jangan menunggu nanti untuk menulis, karena ide tersebut mudah muncul dan mudah juga menghilang. Ide cerita dapat muncul dimana pun, bisa juga saat kita sedang berjalan – jalan di sebuah lokasi yang menarik perhatian dan mendengarkan percakapan lucu kemudian memunculkan ide menulis atau inspirasi maka segera ingin dituliskan.
- Cari Tempat Penuh Ketenangan
Tidak dipungkiri bahwasanya seorang penulis butuh kesendirian, suasana yang tenang, nyaman, dapat menjauh dari gangguan dan perlu berkonsetrasi dalam menulis. Menulis akan berjalan dengan lancar jika tidak ada yang menganggu konsentrasi kita, sebab gangguan seperti bunyi atau suara bising dapat menganggu konsentrasi ketika sedang menulis.
Berusaha konsisten luangkan handpone agar dimatikan. Namun jika menulis menggunakan handphone, maka paket data di matikan sesaat sampai ide cerita sudah tersalurkan.
Televisi atau apapun yang mengeluarkan suara – suara pun lebih baik di matikan agar kita dapat fokus. Lakukan menguncii pintu kamar, sehingga tidak ada yang menginterupsi ketika sedang membuat karya tulisan.
- Perbanyak Koneksi/ Rekanan
Saat ini komunitas penulis sudah banyak menjamur dimana-mana, dari pertemuan yang menggunakan media sosial sampai bisa pertemuan secara offline untuk mencari dan memperbanyak koneksi dengan komunitas sesama penulis.
Sebagai seorang penulis diharapkan dapat bergabung dengan komunitas penulis, disana kita akan dapat berkesempatan berkembang untuk sharing dengan sesama penulis. Selain itu komunitas penulis biasanya sering mengadakan pelatihan menulis sehingga dapat menambah ilmu tentang kepenulisan.
Manfaat bergabung dengan komunitas penulis juga dapat membangun rasa percaya diri dan meningkatkan motivasi untuk menjadi seorang penulis. Sesama penulis saling melengkapi, mendukung karya masing-masing dan memberikan saran kritik membangun agar tulisan tambah baik.
- Berani Mengirim Naskah/Tulisan Anda
Setelah kita memiliki beberapa koleksi tulisan yang cukup menarik, jangan ragu dan segan untuk mencoba mengirimkan tulisan ke grup media sosial maupun ke penerbit mayor. Namun ada baiknya sebelum kita mengirimkan tulisan tersebut mintalah teman untuk membaca dan merevisi tulisan sehingga makin membuat yakin untuk mengirim tulisan tersebut.
Sebagai seorang penulis, bilamana ada yang mengkritik dengan sangat tajam alias pedas, hendaknya jangan baperan sebab mungkin saja tulisan yang dibuat adalah kurang baik. Sikap kita saat itu baiknya menerima dan berusaha untuk merevisi kembali tulisannya bilamana memang benar kurang baik. Perlu reminder bersama, seorang penulis bila susah sesuai dengan aturan kepenulisan tidak perlu risau, lanjutkan saja kirim ke penerbit setelah self editing.
- Tidak Mudah Putus Asa
Rasa putus asa itu wajar, tidak perlu risau tapi jangan berkepanjangan sehingga kemampuan menulis jadi lemah.
Jika karya tulisan berhasil dihati pembaca adalah bukan karena dinilai dari jumlah eksemplar terjual fantastis tapi dari perubahan sikap pembaca dimana kalimat yang di komentar adalah baik dan mereka merasa tulisan yang kita buat sangat penting dan memiliki manfaat setelah membacanya.
Sebuah sikap yang cerdas perlu dipertahankan adalah kita dapat mengupload tulisan ke dalam sebuah blog pribadi sehingga tetap dapat dinikmati oleh para pembaca secara online gratis atau minta tolong kepada teman editor di penerbit yang dapat membantu agar tulisan menjadi sangat baik.
Cobalah terus menerus menghasilkan karya-karya tulisan lainnya dan selalu memperbaiki hasil tulisanmu hari demi hari.
- Konsisten dengan Waktu
Berusaha melakukan pemilihan waktu yang tepat, buat jadwal menulis dan berusaha konsisten dengan kesepakatan diri dan hal ini sangat baik bagi seorang penulis. Kita buat target waktu, berapa menit sehari untuk menulis apapun itu, agar terjaga ide yang muncul bisa dituliskan atau disimpan.
Kebiasaan orang Jepang dapat kita tiru baik ‘time is money’ waktu itu adalah uang di mana kita bukan selalunya orientasi uang tapi waktu itu sangat berharga. Menulis harus dirasakan sebagai suatu kebutuhan. Makanya perlu di niatkan dan punya tujuan yang pasti dalam menulis.
- Menjaga Semangat Bersama
Bila ingin jadi penulis, masuklah di dunia kepenulisan dengan menekuni dunia menulis, tentu kita harus giat dan tekun untuk belajar bersama penulis lainnya. Hal ini bisa banyak kita dapatkan di berbagai komunitas kepenulisan, terdapat berbagai macam cara, mulai dari menulis secara rutin, membaca buku, dan meminta orang untuk mengomentari hasil tulisan kita.
Seperti kata pepatah, buku adalah jendela dunia yang dapat membuka cakrawala pemikiran melalui pengetahuan-pengetahuan. Hal ini perlu disadari dan dibiasakan sejak dini agar bisa menjadi investasi sumber daya pemikiran di masa depan.
Salah satu penerbit buku yang memiliki keistimewaan dalam mendampingi para penulis adalah Huwara Publishing. Di sini para penulis di manjakan rasa kekeluargaan tinggi.
Para penulis akan belajar menulis dalam lingkungan kekeluargaan yang hangat, mendapatkan dukungan dari teman se-hobi dan se-visi-misi atau se-frekuensi.
Di tiap Mingguan ada saja tema kepenulisan untuk belajar para penulis, pendampingan promosi buku solo atau antologi bahkan buku pelajaran pun Huwara siap.
Demikian sepuluh hal yang paling penting untuk diketahui penulis. Salam literasi wahai para penulis hebat, kita adalah luar biasa dan penabung sejarah bagi generasi sukses selanjutnya.
Penulis: Dewi Rejeki