Banyak penulis terkenal yang sudah menerbitkan banyak buku menyarankan menggunakan Metode Show don’t Tell. Terlalu banyak menggunakan teknik tell akan membuat cerita terasa hambar, serta berlebihan menggunakan teknik show terkesan bertele-tele. Lalu bagaimana waktu yang tepat menggunakan showing dan telling?
Pengertian Show dan Tell.
Dalam cerita fiksi, show berarti menunjukkan. Artinya, penulis menyampaikan sesuatu yang dilakukan atau sesuatu yang terjadi secara jelas dan detail. Sehingga pembaca seperti sedang menonton suatu adegan. Dengan menggunakan teknik show, cerita akan terasa lebih hidup. Pembaca juga bisa lebih masuk ke dalam cerita.
Sedangkan Tell itu mengatakan secara singkat tanpa ada variasi kalimat yang membuat pembaca tidak bisa ikut membayangkan hal-hal yang terjadi. Tell tetap dibutuhkan dalam cerita fiksi. Terutama ketika ingin mempercepat alur atau mempersingkat adegan.
Contoh Show dan Tell.
Tell : Sang Dewi pergi meninggalkan Idris.
Show: Idris mengangguk, lagi-lagi sedikit membungkukkan tubuhnya di hadapan sang Dewi. Saat kepalanya kembali tegak, sang Dewi dan para pengawalnya sudah menghilang. Idris mendongakkan kepala ke atas. Netranya masih melihat kelebatan bayangan perak terbang dengan sangat anggun menembus langit malam beriringan dengan sinar keperakan bulan yang tampak cantik dan bulat penuh.
Tell: Manekin.
Show: Sebuat patung tanpa kepala yang terbuat dari anyaman bambu. Ukurannya lebih tinggi beberapa kepalan tangan lelaki dewasa dibandingkan Idris.
Sumber: Dari berbagai sumber lainnya.