Menuliskan Flashback dalam Cerita Fiksi

Alur mundur atau alur flashback merupakan proses jalannya cerita secara tidak urut. Karena biasanya pengarang menyampaikan cerita dimulai dari konflik menuju penyelesaian, dan kemudian kembali menceritakan latar belakang timbulnya konflik atau masa lalu tokoh dengan menggunakan alur mundur atau alur flashback ini.

Ciri-ciri Alur Flashback

1. Diawali dengan konflik cerita atau penyelesaian cerita.

2. Latar belakang terjadinya konflik sudah selesai.

3. Alur mundur biasanya menggunakan setting pada masa lampau.

4. Ciri-ciri alur mundur selanjutnya adalah memperhatikan transisi waktu.

5. Alur mundur harus memiliki konflik yang kuat.

6. Disarankan untuk penulis yang sudah memahami format atau penulisan alur.

Berikut cara menuliskan flashback dengan mudah dan benar.

• Pertama, kamu bisa menuliskan flashback dengan ditambah penjelasan secara umum.

Misal:

Mozaik ingatan tentang perempuan yang kutemui dalam mimpi semakin jelas. Aku yakin, itu memang dia. Hanya saja, dalam mimpiku perempuan ini memakai baju panjang berwarna fusia. Agak menggembung di bagian atas rok panjangnya. Rambutnya disisir rapi ke belakang dan dikepang panjang melebihi pinggang.

• Kedua, masa lalu bisa dijelaskan secara langsung lewat dialog.

Misal:

“Ini bukan salahmu! Bekas luka ini bukan kamu penyebabnya!” sergah Kim Seokjin cepat. “Saat itu, meski bukan kamu yang berada di hadapanku, aku akan tetap melakukan hal yang sama.” Tatapannya memandang lurus ke netra berwarna coklat milik Ocha. Mencoba sekuatnya meyakinkan perempuan berdarah Indonesia itu.

Sumber : Dari berbagai sumber lainnya.