Tips Menulis Berbagai Tipe Ending dalam Sebuah Cerita
Selain alur yang menarik dan karakter yang kuat, ending atau penutup juga berperan penting dalam sebuah cerita—baik itu cerpen, drama, maupun novel. Ending merupakan salah satu penentu apakah cerita yang kamu tulis akan diingat lama dalam benak pembaca, atau sebaliknya—dilupakan begitu saja.
Ada banyak cara untuk menutup ceritamu, mulai dari membuat akhir yang bahagia, tragis, atau yang membingungkan. Nah, berikut ini 6 jenis ending dalam cerita yang perlu kamu ketahui. Selanjutnya tinggal menentukan mana yang cocok untuk digunakan.
1.Resolved Ending – Akhir yang terselesaikan.
Di akhir cerita, tidak ada lagi cabang plot atau konflik tokoh yang harus diselesaikan. Semua sudah berakhir di titik terakhir ceritamu.
2. Unresolved Ending – Akhir yang tidak terselesaikan.
Masih ada misi yang harus diselesaikan si tokoh di akhir cerita. Biasanya, ini digunakan untuk serial, menghubungkan buku satu dengan buku seri berikutnya.
3. Circle Ending – Akhir yang berputar.
Cerita berakhir di titik cerita itu dimulai. Seperti namanya, cerita ini berputar seperti siklus yang berulang.
4. Unexpected Ending – Akhir yang tak terduga.
Beberapa cerita memiliki plot twist hebat yang tidak disangka-sangka oleh pembaca. Cerita ini tidak berakhir seperti apa yang kamu harap atau bayangkan.
5. Ambiguous Ending – Akhir yang ambigu.
Tipe ending ini menyelesaikan sebagian besar konflik dalam plot, tetapi juga membuka konflik baru di akhir cerita. Pembaca dapat bebas berspekulasi atas apa yang akan terjadi di selanjutnya.
6. Expanded Ending – Akhir yang diperluas.
Akhiran cerita yang seperti ini biasanya dimunculkan dalam bentuk epilog dan memberikan gambaran akan masa depan para tokoh beberapa tahun setelahnya.
Sumber: Dari berbagai sumber lainnya